-->

Kisah Inspiratif Singkat "Jangan Terlalu Baik"

Seorang Pemuda bernama Joni baru baru ini mengalami kecelakaan mobil. Karena mobilnya harus diperbaiki di bengkel untuk waktu yang cukup lama, ia terpaksa naik kereta api untuk berangkat kerja.

Di stasiun kereta api ia menemukan seorang pengemis tua. Karena merasa iba, ia memberikan sedikit uang pada pengemis tua itu. Si pengemis sangat berterimakasih atas pemberian Joni.

Pengemis

Esoknya, ia menemukan pengemis itu lagi. Kali ini, Joni mengajak pengemis itu untuk makan siang bersama. Saat makan ia bertanya, ‘Mengapa kau sampai seperti ini?’

Pengemis itu menjawab, ‘Karena menolong orang.’ Joni pun bingung dengan jawaban si pengemis tua itu.

‘Dahulu, aku sering menolong orang di sekitarku,’ kata pengemis tua, ‘Entah untuk sesuatu yang benar atau salah, aku selalu berusaha menolong orang. Sampai tanpa terasa aku sudah menghabiskan waktu dan hartaku.’

Joni bertanya kembali ke pengemis tua tersebut, 'Apakah Kau menyesalinya?’

Pengemis tua menjawab, ‘Tidak, hanya saja aku sedih ketika orang-orang yang kubantu dulu tidak mau membantuku saat Aku membutuhkan bantuan. Nak, kuberi satu nasihat.’

‘Lebih baik mengundang orang yang kesusahan ke rumahmu, daripada membagikan bata saat kamu membangun rumahmu sendiri,’ kata si pengemis. Joni memahami kata-kata itu dan berterima kasih atas nasihatnya.

Maksud nasihat pengemis pada Kisah inspiratif singkat di atas adalah utamakan diri sendiri terlebih dahulu sebelum menolong orang lain. Jangan memaksakan dirimu untuk menolong orang, sebab tidak semua orang akan membalas kebaikanmu.

Ada sebuah pepatah dari Negara Tirai Bambu yang berbunyi, “Terlalu banyak hal yang baik adalah sesuatu yang buruk.” Dalam hal ini, kasusnya adalah menolong orang. Menolong memang merupakan hal yang baik, tapi jika kamu tidak melihat konsekuensi pada diri sendiri maka hasilnya buruk.

Bawah Judul