-->

KAMU SUDAH KAYA? ATAU MASIH MISKIN? Belajarlah dari Tukang Becak Ini




Seorang Tukang Becak di sebuah kota di Jawa Timur mempunyai misi hidup yang cukup menarik, yakni:

(1) Jangan pernah menyakiti

(2) Hati-hati memberi makan istri

Kita pasti bertanya tanya dengan rasa penasaran "Tukang becak macam apakah ini, sehingga punya mission statement segala?".

Tukang becak ini adalah seorang Hafidz Qur'an!. Beliau menghafal Al-qur'an lengkap dengan tujuh lagu qira'at.

Dua kalimat misi hidup itu sederhana. Tetapi bayangkanlah sulitnya mewujudkan hal itu bagi kita.

Jangan pernah menyakiti. Dalam tafsir beliau di antaranya adalah soal tarif becaknya.

Jangan sampai ada yang menawar, karena menawar menunjukkan ketidakrelaan dan ketersakitan.

Misalnya ada yang berkata, Pak, terminal Rp 5.000 ya." Lalu dijawab, Waduh, enggak bisa, Rp 7.000 Mbak."

Itu namanya sudah menyakiti. Makanya, beliau tak pernah pasang tarif.

Pak, terminal Rp 5.000 ya. Jawabnya pasti OK.  

Pak, terminal Rp 3.000 ya." Jawabnya juga OK. 

Bahkan kalau, Pak, terminal Rp 1.000 ya. Jawabnya juga sama, OK.


Gusti Allah, manusia macam apa ini!

Kalimat kedua, hati-hati memberi makan istri. Artinya, sang istri hanya akan makan dari keringat dan becak tuanya. Rumahnya berdinding gedek. Istrinya berjualan gorengan. Stop! Jangan dikira beliau tidak bisa mengambil yang lebih dari itu. Harap tahu, putra beliau dua orang. Hafidz Al-qur'an semua.

Salah satunya sudah menjadi dosen terkenal di perguruan tinggi negeri (PTN) terkemuka di Jakarta. Adiknya, tak kalah sukses. Pejabat strategis di pemerintah. Uniknya, saat pulang, anak-anak sukses ini tak berani berpenampilan mewah. Mobil ditinggal beberapa blok dari rumah. Semua aksesoris, seperti arloji dan handphone dilucuti. Bahkan, baju parlente diganti kaus oblong dan celana sederhana.

Ini adab, tata krama.

Sudah berulang kali sang putra mencoba meminta bapak dan ibunya ikut ke Jakarta. Tetapi tidak pernah tersampaikan. Setiap kali akan bicara serasa tercekat di tenggorokan, lalu mereka hanya bisa menangis.

Menangis. Sang bapak selalu bercerita tentang kebahagiaannya, dan dia mempersilakan putra-putranya menikmati kebahagiaan mereka sendiri.

Ada banyak kekasih Allah yang tak kita kenal."
Ah, benar sekali: banyak kekasih Allah dan "manusia langit" yang tidak kita kenal.

Kawanku.. Hari terus berganti, matahari datang pagi ini, dan menghilang sore nanti..
Usia kita terus bertambah, tanpa sadar banyak hal yang begitu saja kita lewatkan hanya untuk mengejar dunia yang sementara..

Padahal esok pada waktunya, kita semua saat pulang ternyata hanya dibungkus kain kafan tak bersaku.. Tak ada bekal uang yang berlaku..

Semua harta yang selama ini kita kejar habis-habisan, ternyata semu belaka.. Pangkat, jabatan, kemewahan yang selama ini dibanggakan akan berakhir ditimbun tanah kuburan..

Banyak orang yang mengejar label kaya untuk memenuhi Gaya hidupnya dengan menggadaikan dunianya, harga diri sudah musnah entah kemana..

Ingatlah kawan,  rejeki dari Allah itu PASTI CUKUP untuk hidup, tapi TAK AKAN CUKUP untuk gaya hidup..

Sementara, banyak orang yang diam-diam ternyata kaya raya, dan lebih suka mencari muka hanya pada Tuhannya..

Jangan Menilai orang dari Penampilannya saja karena kalau kita salah menilai bisa mempermalukan diri  kita nantinya. 

Sebagai pelajaran teringat kisah Seorang ibu tua dengan kain jarik datang ke sebuah masjid usai jumatan, panitia dan takmir   sedang berkumpul sambil duduk menghitung uang hasil infak jamaah hari itu. Ketika ibu itu datang dengan baju sangat biasa dan berkain jarik, salah seorang dari mereka berdiri, mendekati ibu itu sambil berkata, "maaf bu, disini tidak menerima sumbangan.."

Ibu itu membuka lipatan kain jariknya, mengeluarkan uang berwarna merah, biru, merah, biru, merah, biru.. berlembar-lembar banyaknya, sambil berkata:

"Maaf nak, saya mau ikut bersedekah untuk pembangunan masjid ini.. Ini uangnya mohon diterima.."
Seketika para takmir itu menunduk, tak ada yang berani memandang wajah ibu itu.. Salah tingkah dan menahan malu...


Benar kata Orang Bijak

ORANG KAYA adalah orang yang selalu merasa cukup, sehingga dia terus berbagi..

ORANG MISKIN adalah orang yang selalu merasa kurang, hingga dia terus meminta-minta...

Jadi Pertanyaannya sekarang adalah :

KAMU SUDAH KAYA? ATAU MASIH MISKIN?  Silahkan jawab sendiri ya....

Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Bawah Judul