-->

Kisah Inspiratif Singkat "Lelaki Buta dan Lenteranya"

Di suatu Kampung ada seorang lelaki paruh baya yang hidup sebatang kara tanpa ada sanak saudara menemaninya. Lelali paruh baya ini mengalami cacat pada matanya dikarenakan kecelakaan sehingga mengakibatkan kebutaan.

Dalam kehidupannya, lelaki paruh baya ini selalu mendapatkan bantuan dari orang-orang sekitar sehingga dia masih bisa bertahan hidup dan melakukan ibadah di sisa hidupnya.

Lelaki Buta dan Lenteranya

Pada suatu malam, seorang Lelaki paruh baya yang buta ini berjalan di jalan yang gelap. Ia memegang sebuah lentera di tangan kirinya, sementara tangan kanannya memegang tongkat.

Dua orang anak muda yang melihatnya segera mentertawainya.  Salah seorang dari anak muda itu bertanya sambil menahan tawa, "Buat apa lampu itu, Bapak Tua, engkau kan buta ?"
"Dasar bodoh," sahut anak muda yang satunya sambil tertawa terbahak-bahak mentertawai si orang buta.

Si lelaki paruh baya buta inipun berhenti berjalan dan berkata kepada dua anak muda tadi, "Lampu ini bukan untuk menerangi jalanku, karena dengan lampu ini pun aku tidak melihat apa-apa.  Lampu ini untuk menerangi jalan orang lain agar tidak menabrak aku atau ketika berjalan di dekatku mereka dapat melihat jalan yang dilaluinya dengan sedikit lebih terang."

Kedua anak muda terdiam seketika dan merasa malu mendengar jawaban dari lelaki paruh baya yang buta tersebut. Walaupun Lelaki buta tersebut ada kekurangannya tapi dia masih tetap pedulikan orang lain dengan memberikan penerangan jalan agar orang lain berada di jalan yang benar ;-).


Renungan dari Kisah ini:

Seringkali kita melakukan sesuatu hanya berfokus pada diri sendiri, sehingga terkadang kita pun berpikir orang lain akan melakukan hal yang sama dengan yang kita pikirkan.
Sama seperti kedua anak muda tadi, berpikir bahwa si orang buta hanya berpikir untuk dirinya sendiri saja, padahal si orang buta berpikir pada kepentingan orang lain juga.

Kita diingatkan untuk tidak jemu-jemu berbuat baik, karena sesungguhnya di saat kita melakukan sesuatu untuk orang lain, sebenarnya kita juga sedang melakukan sesuatu untuk diri kita sendiri. Apa yang kita lakukan untuk orang lain, suatu saat pasti akan kembali pada diri kita, karena itu marilah kita tekun dalam berbuat baik.

Bawah Judul